Langsung ke konten utama

Kuliah : Nilai, Organisasi, atau Nongkrong?

Hai. Selamat segala waktu.

Bulan Maret ini, gue yakin, semua anak kuliah pasti pada memasuki masa sibuk-sibuknya. Yaaa secara ini udah masuk tengah semester gitu. Selain nyiapin buat UTS, dosen juga pasti nuntut kita lebih dengan ngasih tugas yang berlebih. Terlebih lagi hidup kita ini nggak cuma-cuma buat kuliah aja, kan? Jadi yaa, semua jadi lebih capek dan semuanya keteteran.

Mengutip tulisan gue di atas, "Hidup kita ini nggak cuma buat kuliah aja, kan?" bisa kita ketahui bahwa itu emang bener. Kita kan juga ada aktivitas lain gitu di luar kuliah, misalnya ngebem, ikut demo atau aksi, gabung UKM, ngurus kepanitiaan, atau kerja mungkin. Atau minimal kita butuh nongkrong juga lah (yang punya pacar juga butuh kencan dong wkwk). Nahh kalo kita kuliah doang, nggak bisa dibayangin betapa mengenaskannya hidup mahasiswa jaman now :')

Tapi, kalo diulik lagi, sebenernya sebagai mahasiswa tuh kita punya pilihan selain cuma belajar doang (apalagi kalau cuma jadi kupu-kupu, jangan sampe deh). Nahh di antara tiga pilihan yang ada di judul tulisan gue kali ini, mahasiswa bisa milih dua. Kenapa dua? Karena gue pikir, waktu 24 jam dalam sehari, 7 hari dalam seminggu, itu nggak cukup buat ngelakuin tiga aktivitas itu. Gue bikin penjelasannya yaa..

1. Nilai dan Organisasi
Kalau kalian milih buat memperjuangkan nilai dan fokus ke organisasi/kepanitiaan, kemungkinan kalian nggak bisa nongkrong sama temen-temen kalian. Yaa kalaupun kalian bisa nongkrong, itupun paling cuma sama temen-temen organisasi/kepanitiaan dan agendanya cuma rapat, jadi nongkrongnya nggak buat nyantai atau seneng-seneng. Dan kalaupun ada waktu luang, pasti kalian gunain buat istirahat atau me time di kamar.

2. Nilai dan Nongkrong
Nah ini, bisa dibilang bibit-bibit apatis bisa muncul dari pilihan ini. Kalian mikirin diri sendiri dengan memperjuangkan nilai. Pas ada waktu luang kalian gunakan buat nongkrong a.k.a seneng-seneng sama temen-temen kalian. Kalian nggak peduli tuh sama organisasi di kampus kalian. Ikut kepanitiaan aja kadang ogah-ogahan.

3. Organisasi dan Nongkrong
Ini opsi yang bisa dibilang nyenengin sih kalau menurut gue wkwk. Kenapa nyenengin? Secara kalian bisa fokus ke sesuatu yang emang kalian senengin, misalnya ikut organisasi, kepanitiaan, atau UKM. Selain itu, kalian juga bisa nongkrong sama temen-temen kalian. Masalah nilai? Yaaa jangan ditanya kalau mahasiswa yang milih opsi ini nilainya pas-pasan hehe. Mungkin bagi mahasiswa yang milih opsi ini, mereka punya pemikiran apa gunanya sih nilai di atas kertas? Dengan berorganisasi dan nongkrong sama orang-orang yang beda-beda, bisa kok nambah link kerja atau relasi. Ya nggak?

Tiga opsi tadi murni opini gue ya. Kerja nggak gue masukin sebagai pilihan karena menurut gue tingkat urgensinya nggak kayak tiga pilihan tadi. Gue beranggapan bahwa mahasiswa tuh nggak mungkin bisa nyeimbangin tiga-tiganya. Emang kalian nggak capek apa? Yaa kalau emang ada yang merasa bisa sih, pasti salah satu dari ketiga hal tadi ngejalaninnya setengah-setengah, bahkan bisa jadi semuanya yang setengah-setengah. Nongkrong disambi nugas, rapat disambi nugas, kan akhirnya semua nggak berjalan secara maksimal.

Yaaa tapi kembali ke diri kalian sih gimana ngatur waktunya. Kalau gue nih ya, gue termasuk yang setengah-setengah tadi, yang sok-sokan bisa ngatur waktu sambil ngejalanin tiga hal di atas. Alhasil jadwal gue berantakan. Sering cabut rapat, tugas keteteran karena konsentrasi terbagi-bagi, dan kalau lagi jalan pasti gue nyambi nugas. Jadi kesannya gue nggak punya fokus mau gue kemanain masa kuliah ini gitu. Jangan dicontoh yaa :')

Pesan gue buat temen-temen mahasiswa, tetep semangat yaa, apalagi yang pada merantau tuh. Kalau capek, inget orang tua yang selalu nunggu kabar kita di rumah. Doa mereka selalu menyertai kalian kok.

Cukup sekian tulisan gue kali ini. Terimakasih sudah meluangkan waktu untuk membaca. Sampai jumpa dan selamat segala waktu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Aksi 24 September 2019

Halo, semuanya! Selamat segala waktu. Dua hari yang lalu, tepatnya 23 September 2019, beberapa daerah di Indonesia mengadakan aksi mahasiswa, ada Jogja dengan #GejayanMemanggil, ada Solo dengan #BengawanMelawan, ada Surabaya dengan #SurabayaMenggugat, dan lain-lain. Aksi-aksi tersebut dilakukan dalam rangka menggugat agar diadakannya revisi UU KPK dan menolak RKUHP. Para demonstran didominasi oleh mahasiswa dari berbagai kampus. Sebelumnya, minggu lalu, tepatnya Selasa, 17 September, telah diadakan aksi serupa. Namun, aksi tersebut fokus pada penolakan RUU KPK dan RUU PKS (Penghapusan Kekerasan Seksual). Aksi tersebut dinamai dengan aksi Reformasi Dikorupsi dan diadakan di depan Gedung DPR/MPR. Kemarin. Selasa, 24 September, telah berlangsung aksi besar-besaran yang diikuti oleh seluruh mahasiswa di Jakarta dan sekitarnya. Terdapat puluhan kampus yang bergabung dalam aksi Tuntaskan Reformasi tersebut. Bisa dibilang, aksi ini lebih besar dari aksi sebelumnya karena bertepat...

Corona, Oh.. Corona: Sedikit Opini Mengenai Covid-19

Halo semuanya! Selamat segala waktu. Akhir-akhir ini, semua media, baik cetak maupun daring, berlomba-lomba memberikan kabar mengenai virus Covid-19 atau akrab disebut virus Corona. Virus yang datang dari China ini sudah menewaskan 4.940 jiwa dari total 131.627 kasus di seluruh dunia ( https://www.kompas.com/tren/read/2020/03/14/080000165/pelajaran-dari-pasien-sembuh-virus-corona--jangan-panik-berikut-kisahnya-?page=1 ). Sementara itu, belum ditemukan antivirus untuk menangkal virus tersebut. Sumber ada pada gambar Gue tidak akan banyak menulis mengenai virus itu karena gue nggak mau apa yang gue tulis ini salah dan berujung pada hoaks. Gue sadar diri kalau pengetahuan gue tentang virus itu masih sangat sedikit. Cukup kalian baca artikel dari WHO atau laman berita untuk mengetahui Corona lebih lanjut. Gue di sini cuma akan membagikan opini mengenai dampak yang gue rasain secara pribadi--atau mungkin yang dirasain juga sama mahasiswa kayak gue. Beberapa waktu lalu, tepatnya Jum...

Catatan Khusus Hari Kartini: Jadi Wanita Mandiri atau Bergantung pada Lelaki?

Halo, semuanya. Selamat segala waktu. Tentu kita tahu bahwa hari ini Indonesia sedang memperingati hari kelahiran salah satu pahlawan wanita di Indonesia. Apa lagi kalau bukan Hari Kartini. Seperti yang kita pelajari di buku Ilmu Pengetahuan Sosial sejak SD sampai SMA, Raden Ajeng Kartini merupakan sosok wanita yang memperjuangkan emansipasi wanita di Indonesia. Beliau berjuang lewat tulisan, salah satu yang terkenal adalah Habis Gelap Terbitlah Terang. Atas perjuangan wanita Jepara tersebut, wanita Indonesia kini dapat merasakan sisi manisnya. Mereka punya akses yang lebar dalam mengenyam pendidikan dan mendapat pekerjaan. Diskriminasi gender semakin berkurang. Walaupun kadang masih ada satu dua oknum yang menganggap bahwa wanita itu lemah. Sebut saja oknum itu sebagai kaum patriarki, hehe. Akses yang lebar ini tentunya turut mempengaruhi pola pikir kaum wanita. Ada yang mendeklarasikan diri sebagai wanita alfa, ada pula yang masih berpikir bahwa pemenuhan kebutuhannya adalah kewajiba...